Minggu, 03 Februari 2013

Cara Bermain Saham Ala Tuan Tanah (Big Player)


Cara Bermain Saham Ala Tuan Tanah (Big Player), Bermain Saham


Ada sebuah ilustrasi yang sangat baik tentang dunia bisnis termasuk dunia bermain saham. Anda bisa menerapkannya untuk kedua-duanya. Kasus ini telah disederhanakan dasar-dasarnya agar lebih muda untuk dipahami. Pada dasarnya kasus ini sangatlah kompleks. Kita akan menyebutnya sebagai kasus bermain saham ala Tuan Tanah.

Tuan Tanah dikenal sebagai investor sekaligus pengusaha yang sangat kaya raya. Setiap sarana investasi yang diketahuinya menjanjikan keuntungan besar selalu dilirik dan diterjuninya. Dia rela meninggalkan investasi lainnya jika ada investasi yang baru lebih tinggi untuk mendapatkan keuntungan meski hanya dalam jangka waktu yang sangat singkat.
Setiap kali Tuan Tanah akan berinvestasi maka selalu tersedia dana dalam jumlah besar yang siap dipergunakannya. Dana tersebut selain milik pribadi juga ada titipan kolektip kawan dekat. Terkadang juga hasil pinjaman dari bank atau laba ditahan dari perusahaannya yang lain. Pokoknya setiap kali dia ingin melakukan manuver investasi, modal bukanlah masalah baginya.

Suatu hari Tuan Tanah mengunjungi kota A. Sebuah kota kabupaten yang dikenal ramai akan pedagang beras. Menurut informasi yang beredar dan sampai ke telinga Tuan Tanah, semua penduduk yang berprofesi sebagai padagang besar hidupnya kaya raya. Demand beras masyarakat disana sungguh luar biasa tinggi. (Kita asumsikan makanan pokok disana hanyalah beras tampa ada substitusi dan tidak adanya birokrasi pemerintah yang menentukan harga seperti Bulog atau Dolog. Beras merupakan komoditi bebas).  Hukum ekonomi mengatakan semakin banyak Demand dan sedikitnya Supply maka harga akan naik tajam. Disini para pedagang beras sangat diuntungkan sehingga kemudian menjadi kaya raya. Sebuah siklus perekonomian yang sangat sederhana dan logis.

Kali ini jangan pernah menyalahkan siapa-siapa. Layaknya kebanyakan pengusaha pada umumnya yang memiliki naluri bisnis yang peka dan tajam, mereka selalu melihat adanya peluang. Tuan Tanah pun tertarik dan ingin ikut serta dalam perdagangan beras di kota A. Siapa yang tidak tertarik melihat potensi besar didepan mata? Kemakmuran serta kekayaan pedagang beras menjadi indicator betapa besar potensi yang ada. Setelah dirasa cukup dalam berpikir dan dana telah tersedia, Tuan Tanahpun mulai melangkah.

Pertama-tama dia mendirikan perusahaan Beras Satu (BS). Lokasinya dipilih di kota B, bukan di kota A. Selain alasan klasik, Tuan Tanah teringat kata pepatah cina yang berkata, “ Jangan pernah membuang kotoran ditempat dimana Anda mencari makan”.Setelah izin operasi keluar dan gudang-gudang berskala besar yang dibangun siap, Tuan Tanah mulai memesan beras di kota A secara bertahap dalam jumlah yang sudah direncanakan layaknya pembeli biasa. Beras tersebut ada yang dijual kembali tetapi 80% hanya disetok di gudang. Permintaan beras yang besar ini yang dilakukan secara continue dalam jangka waktu tertentu ini efeknya sangat terasa. Market demand yang telah ada sebelumnya ditambah demand (BS) membuat harga beras naik drastis sehingga overdemand. Para pedagang sangat senang dan semakin kaya. Alhasil banyak orang berganti profesi, menjual harta miliknya da terjun menjadi pedagang beras. Sebuah perilaku manusia yang logis dan wajar.

Setelah waktu yang ditentukan tiba dan stock beras di gudang telah cukup banyak, Tuan Tanah memulai gerakannya yang ke dua. Yakni mendirikan perusahaan yang sama dengan memakai nama oang lain, dengan nama PT Beras Dua (BD). Kali ini lokasinya di kota A. Kita asumsikan di kota A beras dijual dengan harga pasaran sebesar Rp 7.000,-/Kg. PT BD mulai memasarkan beras PT BS dikota A mula-mula dengan harga yang sama. Tapi setelah itu PT BD menjualan beras dengan harga Rp 6.800,-/Kg. Seperti kita ketahui bahwa selisih Rp 200 adalah hal yang wajar, tetapi akan berdampak sekali bila jumlah yang dibutuhkan cukup banyak untuk di komsumsi sehari-hari. Apabila jika penetapan harganya menggunakan system margin. Bersamaan dengan trik penurunan harga tersebut, Tuan Tanah menyebarkan gossip/rumor bahwa PT  BD bisa menjual dengan Rp 6.800, karena faktor efisiensi dan efektifitas PT. BD. Ya rumor tersebut semakin gencar di kalangan masyarakat di kota A.

Para pedagang beras masih menganggap harga yang ditawarkan PT BD masih wajar akibat opini yang disebarkan tersebut. Namun ketika masyarakat kota A mulai melirik dan berpindah ke PT BD, pelaku pasar mulai kasak kusuk. Agar jangan kehilangan pelanggan maka mereka menjual dengan harga yang sama untuk menyeimbangi PT BD menjadi Rp 6.800,-/ Kg. Harga beras turun dari harga Rp 7.000 awal sebelum Tuan Tanah berdagang beras.

Singkat cerita dengan perlahan Tuan Tanah terus memainkan harga hingga harga terakhir beras menjadi Rp 2.000,- /Kg. Kali ini pasar menjadi gempar. Sebagian pedagang coba bertahan dengan harga minimum yang mampu mereka berikan. Sebagian besar lagi menjadi ragu dan takut kalau-kalau harga akan terus merosot jauh, sehingga membuat mereka menyesuaikan harga beras menjadi Rp 2.000 lalu cabut dari pasar. Istilahnya kapok menjadi pedagang beras. Tuan Tanah terus bertahan sampai semua harga beras menjadi Rp 2.000. Setelah diyakini stock di gudang BS mendekati nol, maka dengan perusahaan baru PT Beras Tiga (BT), semua beras di pasar A di borong dan di drop ke BS.

Tentunya permintaan besar ini akan berakibat pada kenaikan harga. Tetapi hal itu telah diprediksi dan diantisipasi. Tidak sampai bergerak naik mencapai Rp 3.000,- /Kg, pasokan beras di seluruh kota A habis total berpindah ke tangan Tuan Tanah.

PT BD kembali menjual berasnya dengan harga, kali ini jangan kaget yaitu Rp 14.000,- /Kg. Pasar benar-benar gempar. Tapi apa hendak dikata sekarang yang ada hanya satu pemain. Bisa Anda bayangkan betapa keuntungan yang bakal diraih Tuan Tanah? Ini adalah sebuah ilustrasi dari Cara Bermain Saham Ala Tuan Tanah (Big Player)

Catatan :
Ilustrasi diatas dapat terjadi ketika anda bermain saham, misalnya tiba2 volume pembelian yang begitu tinggi dan harga naik tajam, setelah itu harga akan drastic turun keesokan harinya atau hari-hari berikutnya. Jadi anda harus cermat sebelum bermain saham sebaiknya gunakan analisa fundamental untuk menilai suatu saham tersebut layak untuk dapat diinvestasi atau cuma untuk trading singkat (jangka pendek). Kalau anda lupa dengan analisa fundamental , anda dapat klik disini Apa Penting Analisa FundamentalDi Saham. Nantikan pada artikel berikutnya yang membahas Analisa Kasus Bermain Saham Ala Tuan Tanah.

2 komentar:

  1. ilustrasi cerita nya, membantu pemahaman tentang saham :D

    BalasHapus
  2. maksih sob tips'x sangat membantu sekali ...

    BalasHapus